Bank Indonesia (BI) Mengatakan Ekonomi Nasional Sudah Mulai Membaik Pada Awal Agustus Lalu

JakartaBank Indonesia (BI) menyebut geliat ekonomi nasional mulai naik sejak Agustus 2021. Kembali membaiknya kinerja ini seiring dengan penurunan kasus COVID-19 usai pemerintah menerapkan PPKM.

Deputi Gubernur Senior Citizen BI, Destry Damayanti mengatakan, pada kuartal III 2021 sebenarnya ekonomi nasional mulai tertahan karena ada penyebaran varian delta. Pemerintah word play here mengetatkan PPKM.

Namun, sepanjang bulan lalu, utamanya di pertengahan Agustus kondisi berbalik terlihat dari peningkatan berbagai indikator seperti mobilitas masyarakat, transaksi pembayaran melalui Sistem Kliring Nasional Financial Institution Indonesia (SKNBI), dan transaksi melalui RTGS juga meningkat.

"Perkembangan hingga Agustus 2021 mengindikasikan aktivitas ekonomi yang mulai membaik dan hal ini bisa kita lihat dari berbagai indikator," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (14/9).

Meski begitu, BI masih waspadai penyebaran COVID-19 yang diikuti munculnya varian baru seperti Mu. Hal ini mengakibatkan tertahannya perbaikan ekonomi di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang masih terbatas.

Di sisi lain, dia melihat kuatnya pemulihan ekonomi di Amerika Serikat dan kawasan Eropa dan China bisa menopang potensi pertumbuhan ekonomi international. Ramalan BI, ekonomi worldwide akan tumbuh mencapai 5,8 persen di tahun ini dan akan berlanjut mencapai 4,3 persen tahun depan.

Geliat ekonomi dunia terlihat juga pada tingginya permintaan komoditas, termasuk harga di pasar terbuka yang naik. Ketegangan pasar juga sudah menurun terkait kebijakan Bank Sentral AS The Federal.

Kondisi ini membuat aliran modal international masuk dan rupiah menguat. Meski begitu, Destry menyebut BI masih mewaspadai tapering off oleh The Fed.

"Masih terdapat risiko terkait rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter atau biasa kita sebut tapering yang akan dilakukan oleh The Fed dan juga adanya peningkatan kasus varian delta ataupun varian baru yang perlu dan itu kita waspadai ke depan," katanya.

Pada Senin (13/9) malam, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan turunnya kasus aktif corona membuat adanya pergeseran tren belanja masyarakat.

Berdasarkan information Mandiri Spending Index yang dikutipnya, sudah masuk di degree 97,3 persen dan indeks belanjanya di degree 79 persen dari yang sebelumnya turun saat PPKM Darurat.

Begitu pula pertumbuhan melalui big information perbankan nasional itu angkanya 30,04 persen secara year-on-year. Menurut dia hal tersebut menunjukkan ada geliat tren belanja konsumtif di masyarakat.

"Kita melihat terjadi pergeseran pembelanjaan dari produk kesehatan menjadi produk tersier antara lain restoran, elektronik, pakaian, alat rumah tangga, dan taking a trip," katanya dalam konferensi pers perpanjangan PPKM secara daring, Senin (13/9).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Restaurant Bali Raih Predikat Resto Terbaik di Dunia

Kasus Bunuh Diri yang Terjadi di Apartemen Kalibata City, Karena Dimarahi Atasan Seorang Pria Loncat dari Lantai 15

Anggota DPR Komisi XI Larang Pemerintah Pakai Anggaran PEN untuk Danai Pembangunan IKN