Bank Indonesia Berharap Bisa Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen
Jakarta - Financial Institution Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di degree 3,5 persen. Hal tersebut berdasarkan Rapat Dewan Gubernur BI pada 20 dan 21 Agustus 2021.
Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga di level 2,75 persen dan financing facility 4,25 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 hari tetap sebesar 3,5 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara online, Selasa (21/9).
Perry mengatakan keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang tetap rendah, dan juga upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"BI juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujarnya.
Adapun berbagai langkah yang ditempuh di antaranya melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah agar stabil, strategi moneter yang akomodatif, perkuat kebijakan transparansi suku bunga kredit dan suku kredit baru berdasarkan kelompok financial institution.
Selain itu mendorong akselerasi perluasan merchant QRIS di pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah. Lalu fasilitasi promosi perdagangan dan sosialisasi local currency settlement ke dunia usaha.
Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga di level 2,75 persen dan financing facility 4,25 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7 hari tetap sebesar 3,5 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers secara online, Selasa (21/9).
Perry mengatakan keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah perkiraan inflasi yang tetap rendah, dan juga upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional.
"BI juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujarnya.
Adapun berbagai langkah yang ditempuh di antaranya melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah agar stabil, strategi moneter yang akomodatif, perkuat kebijakan transparansi suku bunga kredit dan suku kredit baru berdasarkan kelompok financial institution.
Selain itu mendorong akselerasi perluasan merchant QRIS di pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah. Lalu fasilitasi promosi perdagangan dan sosialisasi local currency settlement ke dunia usaha.
Komentar
Posting Komentar